Senin, 19 September 2011

Hidup Ini SUSAH! (part #3)

Hidup Ini SUSAH! (part #3)



Saya mencoba untuk membaca semua komentar-komentar Agan semua. Terutama atas jawaban dari pertanyaan saya di part 2. Semua yang Agan tulis benar… penyebab banyaknya orang yang belum atau ngga sukses memang beragam. Namun…

Ada satu hal yang menurut saya harus saya bahas di sini. Kenapa? Karena hal yang akan saya coba angkat disini memegang peranan cukup penting ketika kita ngomongin soal meraih kesuksesan. Apakah itu? KESEMPATAN.

Seringkali di workshop, seminar, maupun di twitter @billyboen, saya ditanya, “Apakah Gan Billy setuju bahwa kesempatan itu hanya datang sekali?”
Sir Richard Branson, Founder dan CEO Virgin Group yang memiliki lebih dari 300 anak perusahaan di bawah naungan bendera Virgin, bilang kira-kira seperti ini, “Kesempatan itu seperti halnya bus. Datang berkali-kali.” Saya yakin, banyak orang yang setuju dengan ilustrasi dari Sir Richard Branson ini.

Sir Richard Branson ini adalah salah satu idola saya. Sangat sukses, nekad, punya insting bisnis yang kuat, ngga gampang nyerah, pintar, enjoy life (punya pulau, pesawat pribadi, naik balon udara, sky diving), dan senang untuk berbagi. Namun, untuk ilustrasi yang dia sampaikan ini, saya agak berbeda pendapat.

Menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang. Jadi kalau orang lain pada bilang, “Kita harus persiapkan diri kita, jadi ketika kesempatan itu datang, kita siap untuk mengambilnya”, saya kurang sependapat. Kenapa?

Karena menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang, tapi harus DICIPTAKAN. Gimana caranya? Banyak. Tapi yang paling mudah adalah untuk memiliki banyak teman. Loh, apa hubungannya? Jelas ada! Kalau Agan sudah melakukan apa yang saya tulis di “Jangan Pernah Sungkan” yang saya posting di www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan, dengan kata lain, Agan telah memulai proses ‘Penciptaan Kesempatan’. Masih bingung?

Kalau Agan memiliki pertemanan yang tulus dengan 100 orang. Terus berhubungan dengan baik, meski ngga ada kebutuhan apapun. Sekali-kali telpon mereka, menanyakan “Apa kabar”, tanpa meminta sesuatu apapun. Nah, ketika salah satu dari mereka punya suatu proyek dan itu sesuai dengan keahlian Agan, maka jangan kaget kalau Agan ditelpon, dan diajak untuk bekerja sama.

Dalam ilustrasi ini, ketika Agan mencoba berteman, dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang, Agan sedang menciptakan kesempatan. Mungkin Agan ada yang ngga setuju dengan saya, “Menurut saya, ketika teman menelpon kita untuk ngajak kerjasama itulah yang disebut kesempatan.” Kalau saya, itu adalah keberuntungan. Agan beruntung menjadi orang yang ditelpon oleh teman yang mendapatkan proyek itu!

Dengan ilustrasi yang sama, coba bayangkan kalau Agan ngga merasa punya teman banyak itu penting. Agan lebih senang memiliki 5 orang teman. Ke mana-mana berlimaaaaa aja. Kenalan sama orang lain, cuma sebatas basa basi. Tukeran kartu nama, abis itu ngga inget tuh kartu nama ditaro di mana. Sebelum dicatat nomor dan emailnya di hp. Pertanyaan saya, apakah orang yang di ilustrasi pertama akan menelpon Agan, ketika dia mendapatkan proyek? Tentu tidak! Kenapa? Ya mungkin dia juga lupa pernah ketemu dan kenal sama Agan,… karena Agan ngga pernah menjaga hubungan. Jangan heran kalau dia menelpon orang lain.

Kalau sudah begini, jangan salahkan kesempatan. Jangan bilang, “Saya belum sukses karena kesempatan belum datang.” Yang belum datang itu keberuntungan. Gimana keberuntungan mau datang, Agan ngga berusaha untuk menciptakan kesempatan itu di awalnya…

Lalu, kalau sudah menciptakan kesempatan dengan memiliki 1,000 teman. Apakah pasti akan sukses? Ngga juga! Bisa aja teman yang mendapatkan proyek itu tetap tidak menelpon Agan, tapi malah nelpon orang lain. Berarti Agan belum beruntung. Atau, mungkin karena orang lain itu lebih hebat lagi dalam memaintain hubungannya...

Nah, kalau sudah ngomongin keberuntungan,… prinsip saya satu: “Ngapain pusingin factor X di luar sana. Faktor X itu di luar kendali kita. Mending fokus ke apa yang mampu kita lakukan (milih kerjaan sesuai passion, dream BIG, miliki great attitude, dst dst).”

Jadi, di akhir tulisan saya part 3 ini, kesimpulannya tetap sama, “Hidup Ini SUSAH.” Tapi apakah benar demikian? Apakah saya pun berpendapat demikian?

Tunggu tulisan saya terakhir tentang ‘kehidupan’, di part#4; karena menurut saya dan menurut sebagaian orang, “Hidup Ini INDAH”. Koq bisa?

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/


Twitter: @billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar