Selasa, 12 Juli 2011

Konsep Kerja Cerdas

Mula-mula ekonom Itali bernama Vilfredo Pareto (1848 - 1923) itu baru setengah kaget dengan hasil penelitiannya. Bahwa 80% kekayaan negara hanya dinikmati oleh 20% kelompok tertentu dari penduduk. Dengan kata lain, 80% dari penduduk hanya berkesempatan menikmati 20% dari kekayaan negara.

Katakanlah kalau diasumsikan jumlah penduduk seluruhnya mencapai 100 juta jiwa, berarti hanya 20 juta jiwa yang kaya raya dengan mendapat 80% kekayaan negara. Sisa penduduk yang berjumlah 80 juta jiwa hidup pas-pasan karena kue negara yang hanya 20% harus dibagi-bagi. Karena setengah kaget dengan hasil penelitian tersebut, Pareto kemudian mengadakan penelitian di lain negara, ternyata hasilnya sama atau hampir sama.
Quote:
Hasil penelitian Pareto ini sejak tahun 1897 akhirnya diresmikan menjadi sebuah rumus atau formula dengan berbagai macam nama: Pareto Principle; The Pareto Law; The 80/20 rule; The Principle of Least Effort; atau The principle of Imbalance.(kalo ada waktu akan ane jelasin satu-satu ) Konon karena Pareto dinilai kurang artikulatif dalam menjajakan temuannya ini berdasarkan perkembangan metodologi dan konteks penelitian, akhirnya mendorong para pakar untuk ikut terjun melengkapi rumus atau temuan yang dinilai sangat berguna bagi pencerahan peradaban manusia ini.

Tahun 1949, George K Zipf, seorang professor dari Harvard University, mengembangkan wilayah penelitian dengan menjadikan temuan Pareto sebagai acuan. Hasilnya bahwa manusia, benda-benda, waktu, keahlian, atau semua alat produksi telah memiliki aturan alamiah yang berkaitan antara hasil dan aktivitas dengan jumlah perbandingan mulai dari 80/20 atau 70/30. Contoh: Karena dianggap memberi pencerahan, rumus tersebut lalu diterapkan ke dalam pengembangan pribadi .

Ternyata para pakar di bidangnya masing-masing menemukan sesuatu yang kira-kira sama dengan temuan Pareto. Artinya jika bicara hasil, ketepatan proses, dan kualitas maka hal-hal tersebut erat hubungannya dengan how well atau how good are you doing, bukan how often dan how long.

Dengan kata lain hasil yang diperoleh ditentukan sejauhmana anda bisa bekerja secara cerdas. Beberapa contoh: Dalam dunia bisnis, untuk merebut pasar anda harus berpikir minimalistis dalam arti ketepatan strategi yang tidak melebihi kebutuhan pasar. Artinya temukan 20% dari strategi yang bisa merebut 80% daya tarik pasar dengan memberi 80% premiun solusi kepada 20% pelanggan setia.

Jangan mengobral strategi yang justru menghabiskan 80% cost padahal hanya akan menciptakan 20% rate of return (Mack Hanan, dalam Fast Growth Strategy, McGraw-Hill International, Singapore, 1987).

Penelitian dalam hal efektivitas dan efisiensi waktu menemukan bahwa 80% prestasi seseorang di bidang apapun diraih dari 20% waktu yang dikeluarkan. Dan 80% kebahagian hidup ditentukan dari 20% waktu yang digunakan untuk mencarinya.

Quote:
Tanyalah pada diri anda, berapa jumlah waktu yang benar-benar anda gunakan dalam kaitan dengan tujuan anda pergi ke kantor selain waktu macet, ngobrol, atau melamun, atau membicarakan persoalan lain dengan kawan kerja? Jika jawaban anda ternyata menggunakan rumus yang sebaliknya maka anda tidak memiliki perbedaan dengan orang lain dan itu sama artinya bahwa anda belum menerapkan cara kerja cerdas.
Aplikasi Kerja Cerdas Sebagai bangsa yang agamis sekaligus kaya budaya leluhur, sebenarnya seruan kerja cerdas ini bukanlah barang baru. Tetapi persoalannya lagi - lagi berupa tools yang tidak di-update.

Selain disampaikan dengan "bahasa langit" yang seringkali menafikan proses pemahaman secara ilmiah dan alamiah pun juga tidak dilakukan elaborasi kontekstual. Akibatnya pemahaman tentang ajaran agama dan budaya hanya bekerja pada persoalan yang bersifat minoritas dalam kehidupan nyata.
Quote:
Sebelum Pareto mengumumkan hasil penelitiannya dengan formula 80/20, kita sudah diajarkan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan mubazir atau yang tidak perlu. Sayangnya, ajaran mubazir yang kita pahami hanya sebatas kalau kita membuang makanan yang tersisa. Amat jarang kita berpikir mubazir secara profesi, ekonomi, atau strategi.

Untuk menjauhkan diri dari tindakan yang mubazir dalam kaitan dengan realisasi kerja cerdas harus dimulai dari langkah-langkah berikut:

Quote:
1. Fokus pada skala pengembangan
Jika anda yakin bahwa diri anda memiliki keunggulan atau bakat alamiah, disamping memiliki kelemahan yang diakibatkan oleh faktor heriditas atau lingkungan, maka yang benar-benar anda butuhkan adalah hidup dengan keunggulan tersebut secara cerdas (living with the advantage competitive factors). Hanya jika anda menemukan strategi hidup dengan keunggulan, maka anda akan keluar dari batas rata-rata prestasi lingkungan.

Sebelum itu, paling maksimal yang bisa anda capai adalah kualitas hidup seperti orang lain atau seperti yang diraih oleh sepuluh orang yang anda kenal paling dekat. Lalu ke mana keunggulan tersebut diarahkan? Jelas, keunggulan itu harus diarahkan untuk mengoptimalkan apa yang disebut dalam rumusan Pareto dengan 20% of determining factors (factor penentu).

Oleh karena itu, temukan apa saja yang menjadi faktor penentu keberhasilan anda dari sekian daftar kegiatan yang anda lakukan dalam hidup. Tinggalkan hal-hal yang tidak perlu dan fokuskan hanya pada hal-hal yang berpotensi untuk pengembangan diri.

Quote:
2. Berani Berkorban
Di dalam dunia yang sebesar ini terdapat sekian banyak "persoalan kecil" yang kalau anda tidak berani berkorban untuk memaafkannya bisa jadi persoalan itu akan mendominasi muatan pikiran anda yang akhirnya bisa membuat anda melupakan sisi keunggulan, cita-cita, fokus pengembangan diri, dan lain-lain.

Quote:
Contoh yang paling sederhana dan sering terjadi di depan mata kita adalah ketika sedang di jalan raya. Di luar dari persoalan tabrakan serius, terkadang hanya karena mobilnya tersenggol sedikit saja orang rela membuang banyak waktu dan kebahagiannya pergi ke kantor. Bahkan bisa berkembang ke arah baku hantam. Padahal kalau dimaafkan (mau berkorban sedikit dengan kehilangan uang beberapa ratus ribu saja untuk memperbaiki mobil yang lecet), maka semua urusan selesai. Auditlah pikiran anda, persoalan apa saja yang kalau anda memaafkannya tidak akan merugikan anda secara misi atau visi dan tidak mengganti isi pikiran anda dengan muatan negatif.
Untuk mengetahui apakah persoalan yang sedang anda hadapi tidak akan merugikan anda , gunakan standard audit berikut:

Quote:
o Apa saja yang menurut anda menjadi prioritas utama dalam kehidupan.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan penting dan tidak penting.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan darurat dan tidak darurat yang bisa jadi tidak penting dan tidak prioritas.
o Apa saja yang menurut anda didefinisikan sebagai persoalan "sampah" - tidak penting, tidak mendesak dan bukan prioritas utama.
Namun dalam hal ini anda perlu menyeleksi secara ketat dan hati-hati, sebab bahayanya kalau anda secara mudah memasukan persoalan ke tong sampah ini maka anda bisa terjebak untuk meninggalkan misi atau fokus hidup hanya karena alasan mempertahankan posisi atau kondisi yang ada. Jika anda terjebak maka akhirnya rumus yang terjadi bukanlah 80/20 tetapi sebaliknya.

Quote:
3. Membuat Sekat Pembatas
Pada akhirnya anda harus menentukan batasan-batasan tentang apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, apa modal yang dimiliki, dan akan kemana anda mengarahkan hidup anda. Dalam proses inilah terjadi seleksi dan pengecualian. Dari sekian luas dunia dan isinya, apa saja yang telah anda seleksi menjadi hal yang benar-benar anda inginkan sesuai format pondasi personal anda seperti: kiblat hidup, cita-cita, tujuan, target dan tindakan.

Semakin jelas anda memiliki format seleksi dan pengecualian, fokus pada pengembangan diri diiringi keberanian berkorban dengan memahami, mengakui, membuang sesuatu yang tidak dibutuhkan dalam diri anda, maka akan semakin jelas wilayah dunia yang menjadi "hak" anda sehingga semakin tersimpulkan apa yang menjadi determining factors to success itu. Artinya faktor penentu semakin sedikit dan semakin sederhana dan biasanya yang sederhana itu justru akan bisa bekerja optimal. Sementara yang cenderung pelik, ruwet dan kompleks biasanya mandul.
Quote:
"Work Smart Can Save Your Energy"

TIPS Supaya Terus Termotivasi

Pertanyaan yang paling sering saya dapatkan di seminar-seminar saya: "Mas Billy, bagaimana caranya untuk terus bisa termotivasi?"

Jawabannya mudah:

1. Setiap orang punya apa yang mau dia capai, yang mau dia miliki. Rumah besar, mobil bagus, suami ganteng-sukses, istri cantik-baik. Atau bahkan jadi Direktur, punya perusahaan sendiri, dll

2. Setiap orang ngga ada yang mau orang miskin. Ngga ada yang mau tinggal di kolong jembatan dengan perut lapar karena ngga tau mesti makan apa hari ini dan besok.

Jadi, camkan kedua hal ini. Kedua hal inilah yang seharusnya dapat memotivasi diri Agan sendiri. Di twitter saya @Billyboen beberapa waktu lalu saya bilang "Inspirasi bisa didapat dari mana aja, tapi MOTIVASI sesungguhnya hanya bisa didapat dari DIRI SENDIRI".

Percaya deh, kalau Agan selalu mengingat kedua hal di atas, Agan ngga akan malas-malasan. Tiap lagi malas, tanya ke diri Agan, "Apa gua masih meraih apa yang gua impikan selama ini? DAN apakah gua mau hidup miskin di kolong jembatan?"

Ingatlah 'teori' POSITIVE AND "NEGATIVE" MOTIVATION ini di benak Agan!

See you ON TOP!

Minggu, 10 Juli 2011

Renungan Tentang Proses Kematian

Inilah Proses Kematian dan Hancurnya Tubuh Kita!

Sesaat sebelum mati, Anda akn merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan n badan bergetar. Anda merasa dingin ditelinga. Darah berubah menjadi asam n tenggorokan berkontraksi.

0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

1 Menit
Darah berubah warna n otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4 – 5 Menit
Pupil mata membesar n berselaput. Bola mata mengkerut krn kehilangan tekanan darah.

7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.

1 – 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku n rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

4 – 6 Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

36 – 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.

3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.

Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.

Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan. Jadi, apa yg mau disombongkan org sebenarnya?....

Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya secara mendadatk atau tiba-tiba . Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akanmenunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir beberapa minggu lagi seperti yang dikutip dari salah satu sumber Mayoclinicbbahwa tanda-tanda kematian manusia itu ada beberapa tanda diantaranya:

1. Merasa gelisah.
Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan
gelisah.

2. Menarik diri.
Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.

3. Sering mengantuk.
Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.

4. Kehilangan nafsu makan.
Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.

5. Mengalami jeda saat bernapas.
Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.

6. Luka yang sulit sembuh.
Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.

7. Pembengkakan.
Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.

Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini. Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.

Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses
menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.

Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel- sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.

Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama- kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang
menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya .

Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubaha n, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi.

Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.


BAGUS UNTUK DIRENUNGKAN ~ Kita tak membawa apapun juga saat kita meninggalkan dunia yg fana ini...
Jadilah manusia sebiasanya dan jangan merpersulit hidup orang lain,,

80% hasil yang kita peroleh, datang dari 20% kerja kita

Produktivitas 4 Kali Lipat

Produktivitas 4 Kali Lipat? “Yang bener ah?”. Jangan protes dulu. Anda boleh percaya boleh juga tidak, tetapi silahkan baca artikel ini. Artikel ini mungkin akan membuka mata Anda, bahwa Anda sebenarnya bisa melipat gandakan produktivitas Anda sampai 4 kali lipat.

Quote:
Artinya, selama ini kebanyakan orang hanya memiliki produktivitas 25% dari produktivitas maksimum yang bisa diraih. Artinya kita menyia-nyiakan produktivitas hidup kita sampai 75% dalam hidup kita selama ini. Tidak terima? Terserah Anda. Jika Anda ingin meningkatkan produktivitas Anda, silahkan baca artikel ini.

Mungkin Anda pernah mendengar Prinsip Pareto? Prinsip Pareto (aka Aturan Pareto/Hukum Pareto) mengatakan:

Quote:

"Roughly 80% of the effects come from 20% of the causes." Sumber: Wikipedia


80% efek datang dari 20% penyebab. Dari mana angka ini? Menurut penemunya, angka ini datang dari data statistik. Memang tidak selalu 80-20, bisa juga 90-10, 70-30, dan sebagainya. Namun angka yang paling banyak ditemukan adalah 80-20.
Quote:
Prinsip pareto banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, termasuk masalah manajemen kualitas dan produktivitas di perusahaan. Dan, prinsip ini sudah terbukti efektif, makanya terus digunakan sampai sekarang.

Ini juga berlaku untuk pekerjaan kita. Artinya 80% hasil yang kita peroleh, datang dari 20% kerja kita. Untuk lebih jelasnya coba lihat gambar dibawah:


Misalnya pekerjaan Anda dibagi menjadi 5 group, A, B, C, D, dan E masing-masing 20%. Menurut prinsip pareto, hanya 20% pekerjaan yang memberikan hasil 80%, misalnya pekerjaan group A. Sementara total dari pekerjaan B, C, D, dan E hanya menghasilkan 20% hasil.

Sekarang: bagaimana jika waktu yang kita miliki untuk pekerjaan B, C, D, dan E kita gunakan untuk mengerjakan pekerjaan A? Hasilnya: produktivitas Anda akan naik 400%. Coba lihat gambar dibawah ini:


Jelas terlihat… produktivitas bisa naik sampai 400% jika Anda mau menyingkirkan 80% pekerjaan Anda yang memberikan hasil rendah diganti dengan pekerjaan yang memberikan hasil tinggi.

“Ini kan cuma teori…”

Saya sudah katakan diatas, bahwa angka 80-20 itu diambil dari data statistik yang berlaku terus menerus. Artinya diambil dari data empiris (kenyataan), bukan teori. Mungkin… Anda tidak bisa benar-benar mencapai 400%, bagaimana jika setengah saja, 200%? Bukankah sudah bagus?

Atau… Anda juga bisa memilih untuk mengurangi waktu kerja dan digunakan untuk hal lain. Misalnya untuk ibadah, keluarga, dan dakwah. Produktivitas Anda tetap tidak turun dan aspek kehidupan Anda yang lain pun tidak terabaikan. Coba lihat gambar dibawah:


Masih mengatakan tidak punya waktu? Jangan buru-buru mengatakan tidak punya waktu sebelum Anda menerapkan prinsip pareto dalam hidup Anda. Karena bisa saja sebenarnya Anda bisa menyisihkan 60% waktu untuk hal lain, tanpa menurunkan produktivitas Anda.

Lalu bagaimana aplikasinya? Bagaimana cara menerapkan prinsip pareto dalam kehidupan sehari-hari? Silahkan baca ini.


Quote:
Masalah utama dari prinsip ini : kita kerap tidak menyadarinya (atau meremehkannya). Selama ini kita cenderung terfokus ke bagian yang 20% itu.

Cobalah anda bersihkan 80% lantai yang penuh lumpur, kemudian tinggalkan 20% sisanya. Orang yang lewat akan bertanya : "Kenapa kok kamu tidak membersihkan yang 20% itu?". Mereka tidak mungkin berkata : "Hebat! Kamu sudah membersihkan 80% lantai!"

Quote:
Pernahkah anda berpikir bagaimana jika sebelumnya orang itu melihat lumpur dan disuruh untuk membersihkan semuanya sampai bersih 100%.pasti dalam pikirannya langsung terbersit kata "malas"

Lalu bagaimana jika dia disuruh untuk membersihkan lumpur itu semampunya seikhlasnya, pasti dia akan bilang "ya" tanpa berpikir panjang

Prinsip ini juga yang mengingatkan saya kepada kehidupan. Sadarkah kita bahwa 80% kehidupan kita sehari-hari itu sebenarnya penuh dengan hal-hal baik, sementara 20% sisanya tidak? Namun jika dalam satu hari kita melayani 4 konsumen yang ramah dan 1 konsumen yang menyebalkan bukankah saat makan malam kita cenderung membahas yang 1 orang itu?

Terlalu banyak waktu, energi, pikiran, dan pembicaraan kita curahkan untuk mengurusi hal-hal kecil yang hanya 20% itu. Sementara itu hal-hal yang sebenarnya lebih besar kita abaikan.

Nah, pesan yang ingin saya sampaikan di sini adalah : Setiap kali anda merasa gelisah, cobalah pikirkan ulang apakah masalah itu benar-benar pantas mendapatkan kekhawatiran anda? Apakah benar masalah itu bernilai 80% dari waktu anda? Apakah kita membesar-besarkan masalah?

Lucunya, di dalam kebanyakan kasus yang pernah saya alami (memang tidak semuanya) ternyata pandangan saya berlebihan. Kita suka membuat masalah kecil kelihatan besar.

Sekarang coba pikirkan ada orang yang lupa mematikan televisi. Atau pikirkanlah seseorang yang menumpahkan nasi di dapur. Semakin lama dan semakin dalam kita pikirkan, sesuatu itu semakin kelihatan penting. Padahal sebenarnya nggak penting!

Dengan menghindari pikiran hal-hal buruk (yang sebenarnya hanya bagian kecil kehidupan), kita bisa mengurangi stress. Mulai sekarang pikirkanlah hal-hal yang baik. Jadikan hal-hal baik sebagai bahan pembicaraan, syukuri apa yang anda miliki, dan jangan biarkan masalah 20% itu mengusik hal-hal baik yang 80% dari hidup anda. Oke?

karena ada agan-sista yang ga ngerti, ane coba kasih contoh yang simpel ya:
Quote:
Simpel banget:

Pernah gak agan berpikir banyak orang yang punya motor baru, ada scrath/gores dikit langsung bingung gimana cara nutupinnya, beli stiker (buat mobil, udah bingung ganti cat ato bawa kebengkel biar mulus 100%), bukankah semisal kalo scrath 10% yang 90% masih mulus? lalu kenapa kita harus disibukkan bahkan mengeluarkan banyak uang untuk hal itu?

bayangkan berapa duit dan waktu yang terbuang buat hal ga begitu penting yang seharusnya bisa kita pake untuk bantu orang/amal (duitnya) atau hal2 yang lebih penting (waktunya)
Quote:

Contoh : Saya punya kupon bazaar 50 lembar. Bagaimana cara agar kupon tersebut terjual habis?

Cara 1 : menghubungi dan menghampiri semua kontak yang saya kenal lalu menawarkannya satu persatu, berharap banyak dari mereka akan membeli kupon bazaar saya.
Estimasi waktu : bisa berhari-hari
Efek samping : badan lelah luar biasa, kulit gosong, tangki bensin sepeda motor mesti diisi berulang-ulang.

Cara 2 : Berkunjung hanya ke rumah sanak famili (om, tante, eyang, mbah, kakek, saudara, sepupu, dsb) plus mengunjungi teman-teman dekat yang memiliki banyak kontak lalu menitipkan kupon tersebut, mungkin masing-masing 5 lembar kupon.
Estimasi waktu : sehari kira-kira beres.
Efek samping : terkadang diminta traktiran sama temen yang dititipin kupon

Mana yang lebih capek? Tentu cara nomor 1. Usaha yang diperlukan lebih besar dengan imbalan hasil yang kecenderungannya lebih sedikit bila dibanding cara 2. Dengan cara 2, maka kemungkinan kupon tersebut habis akan lebih besar. Sanak famili besar kemungkinan akan langsung membeli di tempat, setidaknya 1 kupon (karena kasihan hehe dan dengan menitipkan pada teman (misal masing-masing teman dititip 5 lembar) maka tugas akan terbagi. Tentu saja tidak begitu sulit menjualkan 5 kupon dibanding harus menjual 50 kupon sekaligus.
Quote:
ane udah nerapin gan dikerjaan ane (teknisi laptop)

"saat dalam sehari ane menerima servisan 6 laptop sekaligus ane akan kerjain yang bisa secepatnya diselesaikan, yang sekiranya sulit ane akan langsung serahin ke bagian pusat servis, sebab kalo dalam satu hari ane cuma fokus sama satu laptop yang lama pengerjaanya cuma karena rasa penasaran ato memenuhi rasa kepuasan bisa ngerjain semuanya seratus persen, yang laen akan terbengkalai.apakah Bos akan melihat kuantiti kerja kita bukan kualitas? menyelesaikan 5 laptop sehari masih lebih bagus daripada menumpuk 2-5 laptop laennya gara2 fokus ke 1 laptop"
Quote:



jadi inget kata-kata yang sering terngiang ditelinga ane
"saat kamu berpikir menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin dalam waktu terbatas, 30 pekerjaan hanya akan selesai beberapa saja, saat kamu berpikir "selesaikan dulu baru sempurnakan" 30 pekerjaan itu bisa selesai semua"

Mengenal lebih dekat sosok Johny Andrean(Pemilik Johny Andrean Salon, BreadTalk, Jco)

Sebelumnya dah pada kenal belum Johny Andrean?

mungkin yang belum tau ane jelasin aja ya.
Beliau adalah seorang usahawan sukses yag mendirikan Johny Andrean Salon (Salon terbesar di Indonesia), Pemegang brand BreadTalk di Indonesia, serta Pendiri J.CO (Gerai Donat dan Kopi asli Indonesia).

jhony andrean

Di luar kesibukannya sebagai pebisnis salon sukses, Johnny Andrean punya hobi tak kalah mengasyikkan: traveling alias jalan-jalan. Demi memenuhi hobinya itu, minimal empat kali dalam setahun Johnny bersama istrinya,
Bagi pria yang dikenal sebagai hair stylish terkemuka yang memiliki tak kurang dari 150 salon di seluruh Indonesia ini, traveling inilah yang memberinya kesempatan menggali ide-ide kreatif dan mengasahnya untuk kepentingan bisnis. Melalui traveling itu, ide-ide kreatif selalu muncul, ujar sang istri, Tina.
Salah satu hasil petualangannya demi melahirkan ide kreatif terlihat di tahun 2003, tatkala pria berambut gondrong ini berhasil ditunjuk menjadi master franchise roti Bread Talk yang berkantor pusat di Singapura. Secara berani, Johnny menawarkan gerai roti yang berbeda dari lainnya: gerai Bread Talk didesain terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses produksi, dan wangi khas rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana gerai itu berada. Akibatnya,pengunjung pun terpancing untuk singgah ke gerainya.
Berkat pendekatan yang berani — menampilkan dapur yang terbuka dan transparan — gerai Bread Talk laris manis diserbu pelanggan. Bahkan, sejak awal peluncurannya pelanggan rela antre untuk bisa membeli roti yang harganya tak bisa dikatakan murah itu. Antrean panjang di gerai-gerai Bread Talk kini seolah-olah menjadi tren gaya hidup baru bagi masyarakat kota besar.


Sukses dengan Bread Talk, diikuti sukses Johnny yang lain di bisnis food & beverage. Tahun 2005 dia masuk ke bisnis donat dan kopi dengan mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Johnny punya obsesi untuk merek besutannya ini: menjadi pemain global. Untuk itu, dia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Mimpinya adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya hidup modern di perkotaan.
Lagi-lagi, J.Co juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Dalam waktu singkat kini ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga,spt Malaysia dan Singapura.
Baik Bread Talk maupun J.Co memperlihatkan kecerdasan Johnny memaksimalkan jiwa kreatifnya. Produknya selalu berbeda dari produk lain di kategorinya. Dia berhasil menjadikan produk yang dibesutnya sebagai another product. Pertanyaannya, kok bisa?
Inovasi merupakan sebuah keharusan. Karena itu, dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk membuat produk yang dibesut selalu tampil segar, ungkap Tina tentang prinsip suaminya.
Johnny menandaskan, hal pertama yang harus dilakukan agar menjadi kreatif dan tetap kreatif adalah memiliki tim yang kreatif dan andal. Tim ini harus diisi orang-orang yang kreatif. Satu orang kreatif tidak bisa apa-apa. Dengan bersama-sama, kreativitas dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti,ungkapnya.
Traveling, menurut Johnny, merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas. Maka, terkadang dia pun mengikutsertakan timnya dalam perjalanan. Kami sering melihat pameran dan show di luar negeri,ujarnya. Selain itu, cara lain yang juga bisa meningkatkan kreativitas adalah sering melihat gambar-gambar fashion dan tren di luar negeri.
Kreativitas, menurut Gita Herdi Hastarani, Manajer Pemasaran & Komunikasi Grup Johnny Andrean, tidak bisa timbul dari, atau dieksekusi oleh, satu orang saja. Sehingga, di semua usaha Grup Johnny Andrean selalu diadakan rapat bersama. Tidak hanya dari head office, kami juga mengundang para area manager dari cabang-cabang. Di situ kami brain storming bersama-sama, ujarnya. Dari pertemuan itu, banyak muncul ide dari orang-orang operasional di lapangan selain ide-ide dari kantor pusat.
Tina menambahkan, biasanya, setelah mendapat ide, Johnny dan dirinya akan mendiskusikan ide itu bersama dan kemudian membagikan kepada staf agar mereka kembangkan.
Sebagian besar ide kreatif di grup perusahaan tersebut bermula dari pemikiran Johnny. Dan, lanjutnya, ketika mendapatkan ide kreatif, Johnny tidak mau kehilangan momen sedikit pun. Terkadang tengah malam ia mengajak diskusi tentang ide kreatifnya itu.
Eric Pradjonggo, pemilik Cafe Cavana, membenarkan pernyataan kolega dekat Johnny itu. Jam berapa pun itu, bahkan di luar jam kantor. Kalau merasa perlu mematangkan ide tersebut, dia akan melakukan itu.
Eric juga menilai Johnny sebagai orang yang spontan. Sehingga kalau ada ide, langsung digarap. Dia tidak mau meninggalkan idenya begitu saja. Jadi, ide-idenya sering harus dibahas seketika itu juga., ujarnya. Dia banyak berdiskusi dengan orang-orang di dekatnya untuk mengembangkan ide menjadi lebih detail. Tatkala ide itu bukan berasal dari dirinya, dia bisa menghubungi orang yang mengusulkan ide itu setiap waktu untuk berdiskusi. Dia tidak pernah membiarkan ide itu mandek di satu titik. Dia terus mengembangkannya, Eric memaparkan.
Johnny juga selalu mencatat hal-hal penting. Hal ini sangat berguna kala dia melakukan pengembangan bisnis dari ide kreatifnya. Akan tetapi, di luar kebiasaannya mencatat itu, sang kolega menyebutkan bahwa Johnny memiliki ingatan yang sangat tajam.

Tina menekankan, kunci sukses Johnny adalah sikap selalu senang bekerja, selalu ingin membuat yang terbaik, serta selalu ingin meningkatkan apa yang telah dilakukan dan dibuat agar di masa mendatang jadi lebih baik lagi. Hal ini pula yang menurut Tina selalu ditekankan dalam memotivasi pegawai, sehingga mereka selalu berpendapat apa yang dilakukan sekarang belum sempurna, dan harus disempurnakan lagi. Itulah yang menjadi momentum untuk menjadi lebih baik dan lebih baik. Biasanya apa yang menjadi ide itu kami coba dulu. Kalau nanti gagal, ya tidak apa-apa, karena gagal itu juga sebenarnya pelajaran. Melalui kegagalan kami belajar untuk masa yang akan datang. Kami tidak pernah takut gagal. Saya rasa semua orang berhasil harus gagal dulu, papar Tina.

Siapa tidak kenal J.Co? Gerai donat asli lokal yang selalu menamai produknya dengan nama eksentrik seperti Da Vin Cheez, MONA PIZA, Alcapone, atau Why nut. Ketika gerai J.co Donuts and Coffee pertama dibuka pada 26 Juli 2005, banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba asing. Maklum, sebab saat itu toko donat yang memiliki konsep open kitchen belum ada di Indonesia.

Perkembangan J.co bisa dibilang sangat pesat. Dua tahun semenjak gerai pertamanya di Supermal Karawaci dibuka, J.co telah memiliki 24 gerai dan memiliki 2 gerai di luar negeri, satu di Malaysia dan lainnya di Singapura. Tahun ini diperkirakan gerai J.Co akan mencapai 100 gerai.

Prestasi ini tak lepas dari peran besar pendiri J.Co, Johnny Andrean. Johnny adalah anak perantauan yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat. Orang tuanya adalah penjual hasil bumi dan pengelola salon. Johnny berangkat ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya dan mampu bertahan hidup dengan mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Bisnis salonnya itu kemudian berkembang menjadi besar dan sangat terkenal. Selain salon, ia juga membeli izin waralaba BreadTalk dan mengembangkannya di Indonesia.

Suatu hari muncul ide untuk masuk ke bisnis donat. Johnny awalnya hendak menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk, di mana ia membeli hak waralaba dari luar negeri. Namun, donat yang hendak dibeli waralabanya itu ternyata memiliki banyak kelemahan mulai dari bahan baku hingga proses produksi yang kurang menjaga kualitas. Jhonny pun berusaha mengembangkan sendiri resep donatnya, dan sukses. Ia kemudian mengambil beberapa konsep penjualan donat di luar negeri; mencontoh Eropa untuk urusan penyajian, serta mencontoh jepang untuk urusan display.

Quote:
Donat-donat buatan Johnny dibuat dengan menggunakan mesin modern, mulai dari adonan, cara memasak, hingga pengglasuran dan menutup permukaan donat dengan bahan-bahan yang menjadi ciri-ciri setiap jenis donatnya. Hampir separuh bahan baku diimpor, cokelat dari Belgia dan susu didatangkan dari Selandia baru. Biji kopi untuk minuman didatangkan dari Italia dan Kosta Rika.

Johnny juga mendatangkan spesialis-spesialis donat dan kopi untuk membuat menu baru, dan tak segan mengirimkan tim risetnya ke luar negeri untuk mempelajari resep-resep baru. Untuk pemasaran, Johnny lebih percaya pada kekuatan public relations daripada iklan-iklan mahal di televisi dan koran.

gagal dulu baru sukses

Jumat, 08 Juli 2011

Selamat Jalan Guru Terbaik-ku

Alm. Pak Setiyono



“Entah kata-kata apa yang harus saya tulis kali ini. Saya masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Rasanya terlalu cepat Bapak meninggalkan kami (murid-muridnya) dan keluarga untuk selama-lamanya.”


Itulah perasaan hati saya sebagai seseorang yang pernah menjadi muridnya selama kurang lebih tiga tahun lamanya. Beliau adalah figur guru yang sangat familiar dan sangat bersahabat dengan para murid-muridnya. Saya ingat ketika tahun 2008, saya duduk di bangku kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2 Denpasar (Resman) beliau adalah seorang guru ekonomi akuntansi dan untuk pertama kalinya beliau mengajar saya dan teman-teman yang ketika itu satu kelas berjumlah kurang lebih 45 orang. Cara mengajar beliau sangat santai dan ramah tapi murid-murid pun mengerti dengan materi yang diajarkannya. Saya termasuk murid yang suka dengan pelajaran akuntansi ketika itu. Sempat saya mewakili sekolah untuk lomba olimpiade akuntansi se-Denpasar dan beliau adalah salah satu pembimbing saya. Pribadi yang santai dan ramah sudah tercermin sejak pertama kali saya bertemu dengan beliau. Selama menjadi murid di Resman saya dan teman-teman sangat senang bila beliau yang mengajar karena itu tadi, cara beliau mengajar berbeda dengan guru yang lainnya. Bahkan untuk soal nilai pun beliau tidak pelit, selalu memberikan murid-muridnya nilai yang bagus. Beliau juga sering mendampingi tim sepakbola Resman ketika bertanding pada liga pelajar yang diselenggarakan di Bali dan saya termasuk pemain ketika itu mulai dari tahun 2006-2009. Jadi, intensitas saya bertemu dengan beliau cukup sering, di sekolah maupun di lapangan. Sempat beliau masuk rumah sakit, tepatnya di RSAD, sekitar tahun 2008, saya dan beberapa teman kelas menjenguk ke sana. “Wah, makasi sudah jenguk ya, Bapak ga apa-apa kok” kata-kata itu yang diucapkan beliau ketika saya dan teman-teman menjenguknya. Waktu itu beliau didampingi istri dan anak perempuannya. Jujur saja saya tidak terlalu mengenal istri dan anaknya, jadi saya kurang tahu nama mereka.
Tahun 2009 saya lulus dari Resman kemudian melanjutkan pendidikan di salah satu universitas yang ada di Bali. Sempat sesekali saya mengunjungi Resman setelah lulus untuk melepas kangen, bertemu dengan teman-teman ataupun guru-guru saya di sana dan saya sempat bertemu beliau. Jelas saja, keramahannya tetap dan tidak berubah. Tepat hari Selasa, 5 Juli 2011 (kemarin) sekitar jam 8 malam saya mendapat berita via bbm dari teman saya bahwa beliau (Pak Setiyono) masuk rumah sakit. Beliau diberitakan terkena stroke sehingga harus menjalani perawatan yang intensif. Saya langsung bertanya via bbm dan sms kepada teman-teman SMA yang tahu tentang berita itu hingga tahu pasti bahwa benar beliau masuk rumah sakit. Lalu di grup bbm, saya dan teman-teman berencana untuk menjenguk beliau keesokan harinya. Namun, beberapa saat kemudian saya mendapat bbm lagi dari teman saya, Echa, yang mengatakan bahwa beliau sudah tidak ada/meninggal. Sontak saya kaget. Perasaan saya (sebagai anak didiknya ketika SMA) sangat terpukul dan sedih. Jantung saya berdetak dengan kencang setelah membaca bbm itu. Masih tak percaya, saya mencoba bertanya kepada teman-teman yang lainnya. Belum sempat saya menulis pertanyaan saya, terlebih dahulu saya melihat status bbm mereka yang bertuliskan “RIP Pak Setiyono….” Dan status itu makin membuat jantung saya berdetak kencang. Perasaan saya langsung sedih, ingin melakukan apa-apa rasanya tidak enak dan tidak nyaman. Saya mencoba menenangkan diri tapi tetap berkomunikasi dengan teman-teman via bbm maupun lewat jejaring sosial (twitter). Lewat berita dari teman-teman, saya mendapat kabar bahwa beliau akan dimakamkan keesokan harinya. Akhirnya hari Rabu, 6 Juli 2011 saya bersama dengan dua orang teman (Itha dan Echa) pergi melayat ke rumah beliau (alm. Pak Setiyono) yang beralamat di Jalan Cekomaria BTN Kedua, Peguyangan. Terlihat suasana duka menyelimuti kediaman beliau. Tapi murid-muridnya hanya sedikit yang datang karena bertepatan dengan hari raya Galungan, jadi teman-teman yang beragama Hindu melakukan upacara persembahyangan. Saya bertemu teman-teman SMA dan kakak-kakak kelas di sana. Saya dan teman-teman memberikan penghormatan terakhir kepada beliau yang sudah terbungkus kain kafan dan ditutupi kain hijau juga, dengan berdiri menundukkan kepala dan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu sekitar jam 12.20 saya dan dua orang teman saya (Itha dan Echa) berpamit untuk pulang karena salah satu dari kami ada yang akan bekerja sehingga kami tidak bisa ikut pada prosesi pemakaman beliau. Saya menyalami istri beliau yang ketika itu mengenakan jilbab berwarna cokelat, dan ibu (istri alm. Pak Setiyono) orangnya sangat ramah. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan lagi lewat tulisan ini. Bahkan ketika saya menulis ini, saya masih tidak percaya bahwa beliau telah tiada. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.


“Selamat jalan, Pak. Terima kasih telah mendidik kami, telah menjadi guru dan teman bagi kami. Ilmu yang kau berikan sangat berguna buat kami. Kau adalah guru terbaik kami di Resman! Selamat beristirahat untuk selama-lamanya.”



Rabu, 6 Juli 2011

Alm. Pak Setiyono semasa hidupnya adalah guru ekonomi akuntansi di SMA Negeri 2 Denpasar (Resman).

gambar ini saya dapat dari seorang teman yang menjenguk langsung ke rumah sakit sebelum beliau meninggal.

tempat peristirahatan terakhir Pak Setiyono. gambar ini juga saya dapat dari seorang teman yang hadir pada saat prosesi pemakaman di daerah Sidakarya, Denpasar.

Sabtu, 02 Juli 2011

KKn,puasa,JOGJA


ngga kerasa udah 2 juli 2011
ntar lg KKN,puasa,dan pastinya 11juli brangkat ke jogja

mmm,,, KKN sbenernya aku ingin di jembrana(negara bali) tapi dapetnya di desa jungutan bebandem karangasem, ya sudah lah yang penting desanya terpencil dan masih suasana desa,,, soalnya aku pengen banget nyari suasana baru,,,

hari pertama survei 1 juli 2011 kumpul di lapangan depan lab bahasa sudirman UNUD janjian jam 8a.m ane dateng jam 8.15 hehehehe #ngaret dikit,,, ane kira tinggal nunggu ane , eh ternyata msh ada yg ditunggu hehehehe,,, dan akhirnya brangkatlah kita 2jam perjalanan
skip,,skip,,skip
akhirnya tiba juga di desa jungutan dan wow!!! i'm very excited pertama liat desanya mantab nih,,, nyari pak kadesnya ternyata pak kades lagi kuliah,,yah :( mau ga mau urusannya ama sekdes ,beruntungnya kami sekdesnya baik dan ramah,,,
dikasi wjangan dah tentang desa ini dari air,makan,tempat mandi
air disini ternyata bukan dari PEMERINTAH!!! air disini dari mata air telaga tista dan semua warga mandi disini,,[ane pikir mandi dikali kaya ospek 3 tahun lalu]
skip,,,skip,,skip
qt udah dapet tmpt makan,tmpt menginap[waopun di kantor desa],toilet
syukuri aja deh yg penting hepi,,,

akhirnya pulang ke Denpasar,,,
pulangnya di lewatin bangli dan ternyata rutenya lebih jauh,jalnnya rusak dan macet banyak truck tapi viewnya mantabs sih,,, di perjalanan dah sejam blm nyampek2 by pass buiiihhh tmn2 ber4 di dalem mobil dah pada kelaperan yg nyupirr rombongan paling depan mana ngga brhenti pula,, PAS sudah[rombongan mobil 3 biji ane mobil ke 3] dijalan serasa emosi,laper jadi satu,,, akhirnya brhenti di pantai di daerah klungkung makan sepaket nasi,sate,soup ikan +esteh Rp12.000 cukup murah,,, and langsung cabut ke kampus dan pulang ke rmh masing-masing,,,