Rabu, 28 September 2011

WAKTU

lama ga nulis di blog sndiri,,,

mikir2 sndiri kadang ada orang yg kaya raya,ga kurangan satupun tapi WAKTU untuk keluarga dikit banget, pagi,bangun tidur,mandi,kantor sampe sore,lembur,pulang malem
sedangkan
ada yg orang hidup sederhana,mau makan nasi pake lauk aja susah tapi WAKTU untuk bisa kumpul sama keluarga banyak banget,,

mungkin ini yang dinamakan adil ya,,,
اَللّهُ nyiptain WAKTU yang sama buat semua orang yaitu 24jam setiap harinya
tergantung orangnya mau gunain waktu yg udh dikasi itu untuk apa,,,

-----------------gunakanlah waktumu semaksimal mungkin------------

Minggu, 25 September 2011



Pernahkah Anda semua memperhatikan Seorang penggali sumur dalam melakukan kegiatannya? Apabila Kita menggali sebuah sumur, maka kita harus menggalinya jauh ke dalam sampai menemukan sumber mata airnya.

Dapatkah sumur itu penuh tanpa mencapai sumber air yang dalam itu?


Bila hanya bergantung pada hujan atau sumber luar lain untuk mengisi sumur itu, maka air itu hanya akan menguap atau diserap oleh tanah. Hanya jika kita menggali cukup dalam untuk mendapatkan mata air, maka kita akan sampai pada sumber air yang tak habis-habisnya.
Quote:
Demikian juga halnya, jika kita hanya membaca sebuah buku atau lebih khusus lagi membaca ayat-ayat dari kitab suci, tanpa menggali lebih dalam untuk mencari maknanya, hal itu seperti menggali sebuah sumur tanpa mencapai mata airnya atau seperti mencoba mengisinya dengan air hujan.

Kedua cara ini tidak akan memadai. Hanya apabila kita membuka mata air yang ada di dalamnya dan ilmu Tuhan mengalir dari sana, maka mata air sifat-sifat Tuhan akan mengisi hati kita. Dan hanya setelah itu kita dapat menerima kekayaan-Nya. Yang akhirnya bermuara pada kedamaian dan Ketenangan.
Quote:
Pendengaran, penglihatan dan hati atau akal adalah merupakan perangkat atau alat untuk menggali. Perangkat ilmu yang Allah berikan kepada kita semua merupakan sebuah potensi yang tiada ternilai harganya, dengan penglihatan, pendengaran dan hati (akal) manusia mampu menggali ilmu yang lebih dalam. Sehingga nantinya kita akan mendapatkan mata air yang mengalir tiada henti.

Dalam kehidupan kita pun filosofi menggali sumur ini juga berlaku. Tatkala baru menggali, siap-siaplah berjumpa lumpur (dicap munafik, dicerca, dihina, sok suci dan lainnya), namun teruslah menggali. Dengan ketekunan dan berkah spiritual yang cukup, suatu waktu kehidupan akan memperlihatkan wajah jernihnya(kebahagiaan, kedamaian, keheningan, keikhlasan).

Rabu, 21 September 2011

Jurus-jurus praktis memulai bisnis Oleh: Helen Sufehmi

Jurus-jurus praktis memulai bisnis
Oleh: Helen Sufehmi

Akhir-akhir ini, biaya kehidupan sehari-hari makin terasa memberatkan. Listrik, bensin, transportasi; berbagai kebutuhan pokok tersebut telah naik berkali-kali. Kenaikannya tersebut kemudian biasanya diikuti dengan kenaikan berbagai komoditas yang tergantung pada hal-hal tersebut juga. Sehingga kini kenaikannya menjadi cukup merata di segala hal.
Banyak orang yang kemudian tergoda untuk berusaha sendiri. Tapi kemudian banyak juga yang kita lihat mengalami kegagalan dalam usahanya tersebut.

Bagaimana dengan kita? Tentu menarik sekali ya jika kita juga bisa memiliki usaha kita sendiri. Apakah itu niatnya sekadar mengisi waktu, apalagi ketika anak-anak kita sudah mandiri. Atau niat membantu suami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mungkin malah untuk mengikuti sunnah Nabi saw sebagai seorang pedagang dulunya, dimana Nabi saw juga telah bersabda bahwa, “Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya perdagangan itu di dunia ini adalah sembilan dari sepuluh pintu rezeki” (HR Ahmad)

Pertanyaannya sekarang; how? Bagaimana caranya kita memulai usaha kita sendiri?

Selama bertahun-tahun, saya mengamati berbagai usaha muslimah; bagaimana awalnya, suksesnya, dan ada juga yang kemudian menurun. Dari situ, banyak sekali yang bisa kita jadikan pelajaran.

1. Temukan peluang, yang cocok, bagi Anda.

Pertama sekali, Anda harus menentukan dulu, bisnis apa yang ingin dan bisa Anda lakukan.

“Ingin” - usaha tersebut harus sesuai dengan bakat dan minat Anda. Jika usaha tersebut berpotensi bagus, namun tidak menarik bagi Anda, maka akan bermasalah di tengah jalannya kelak. Ini kadang terjadi, dan akibatnya biasanya cukup fatal.
“Bisa” - usaha tersebut memang adalah usaha yang mampu Anda lakukan; Anda punya cukup modalnya, ada waktunya, dan seterusnya.

Ada berbagai jenis usaha, yaitu produksi, jual-beli, jasa, atau kombinasinya. Contoh usaha produksi misalnya usaha konfeksi busana muslim, kerajinan tangan, bakery, dan lain-lain. Contoh usaha jual-beli misalnya warung, MLM, toko, dan seterusnya. Sedangkan contoh usaha jasa seperti konsultan komputer / arsitektur / pembukuan / landscape / dan lain-lainnya.
Yang kombinasi misalnya usaha konfeksi busana muslim, yang juga ada outletnya; sehingga, usaha tersebut mencakup produksi dan jual-beli.

Sebagai muslimah, memang kita ada memiliki beberapa keterbatasan. Biasanya dari segi waktu, karena memang tanggung jawab pertama adalah mengurus keluarga kita. Jadi kita perlu memilih jenis usaha yang bisa kita jalankan, walaupun dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.
Tapi jangan menganggap bahwa ini akan membuat kita tidak bisa menjadi maju - justru beberapa usaha muslimah bisa lebih maju daripada usaha suaminya. Biasanya ini terjadi ketika muslimah tersebut menganggap keterbatasan tersebut sebagai bagian dari tantangan, bukan halangan. Sehingga tidak menjatuhkan semangat, tetapi justru memicu kreatifitasnya.

Untuk pemula seperti kita, sebaiknya kita melakukan usaha yang belum banyak saingannya. Atau kalaupun sudah ada saingannya, kita bisa menawarkan kelebihan, sehingga ada alasan bagi customer untuk memilih kita.
Jangan cuma menjadi peniru tanpa ada kelebihan apa pun — ini yang sangat sering terjadi. Katanya, inilah orang Indonesia, satu orang buka usaha kios ponsel, maka semuanya ikut-ikutan membuat itu juga. Hasilnya? Biasanya cuma terbuangnya waktu, tenaga, dan uang Anda.

“Find your niche”, kata seorang pakar - temukan celah yang cocok bagi Anda. Ada yang membuat kerajinan tangan, sampai bisa diekspor. Ada yang memulai usahanya dari sekolah anaknya, sambil menunggui anaknya sekolah dia berdagang dengan ibu-ibu lainnya. Ada yang malah bekerja dari rumah - dengan modal bahasa Inggris dan bakat desain, kemudian menjadi freelance desainer situs Internet. Dan lain-lainnya.

Seperti yang Anda telah lihat, ini adalah hal yang penting. Karena itu, yakinkan dulu bahwa usaha tersebut memang adalah sesuatu yang cocok untuk Anda. Jika Anda telah merasa cocok, maka berikutnya kita perlu meneliti, apakah usaha tersebut memang bisa menguntungkan.

2. Proposal bisnis

Percaya atau tidak, cukup banyak orang melakukan usaha tanpa terlebih dahulu meneliti, apakah memang usaha tersebut bisa menguntungkan. Banyak orang yang memulai bisnisnya hanya dengan berdasarkan angan-angan, tanpa perhitungan.
Walaupun Anda sudah sangat ingin dan sangat perlu untuk memulai bisnis, tahan dulu sebentar. Waktu yang Anda luangkan untuk membuat proposal bisnis ini bisa menyelamatkan Anda dari kesulitan di masa depan.

“Saya mau buka usaha dengan uang saya sendiri, enggak pakai investor kok. Ngapain musti buat proposal juga ?”. Sebetulnya tetap ada investor disini - yaitu Anda sendiri. Tentunya Anda perlu tahu, apakah usaha yang akan dimodali ini memang akan bisa menguntungkan, atau justru cuma akan melenyapkan uang Anda tanpa bekas.

Minimal, berikut ini adalah hal-hal yang perlu tercantum di suatu proposal bisnis:

  • Kebutuhan modal awal
  • Ongkos rutin
  • Estimasi pemasukan
  • Strategi bisnis

Contoh proposal bisnis bisa kita lihat berikut ini :

Proposal usaha kedai sandwich (roti isi)

  1. Strategi bisnis:
    • Banyak pegawai yang tidak sempat sarapan, karena keterbatasan waktu. Sandwich harganya murah, mengenyangkan, rasanya enak, dan praktis - bisa dimakan sambil duduk di bis sekalipun.
    • Penjualan: sistim bagi hasil laba bersih, penjual: 30%, pemilik: 70%. Berupa kios sederhana, di lokasi-lokasi yang banyak dilewati orang-orang yang akan pergi berangkat kerja.
    • Estimasi modal per sandwich: Rp 3000, Harga jual: Rp 5000
    • Estimasi laba per bulan : (pemasukan - pengeluaran) =
      (laba kotor - ongkos) =
      ( 4.000.000 - 660.000) = Rp 3.340.000
  2. Kebutuhan modal awal:
    • Oven untuk membuat baguette (roti lonjong ala Perancis) : Rp 5.000.000
    • 2 buah kios @ Rp 3.000.000 = Rp 6.000.000
    • Persediaan filling (isi) sandwich untuk 2000 sandwich = Rp 4.000.000
    • Promosi : spanduk, pamflet, kartu nama: Rp 1.000.000
    • Total : Rp 16.000.000
  3. Ongkos rutin bulanan:
    • Gas Elpiji @ Rp 55.000 x 4 = Rp 110.000
    • Kemasan sandwich = Rp 300.000
    • Saus tomat, cabai, mayonnaise, mentega = Rp 250.000 (dimasukkan menjadi ongkos bulanan karena sulit diperhitungkan nilainya untuk setiap sandwich)
    • Total : Rp 660.000,-
  4. Estimasi pemasukan:
    Setiap kios diperkirakan bisa menjual 50 sandwich per hari. Jika target pasar adalah pegawai kantor, maka ada 20 hari kerja dalam sebulan.

    Berarti penjualan per bulan per kios adalah 1000 buah sandwich, total 2 kios = 2000 sandwich per bulan.

    Laba kotor:
    Laba per sandwich = Rp 2000
    Laba kotor per bulan = Rp 2000 x 2000 sandwich = Rp 4.000.000

Keterangan:

Kunci dalam pembuatan proposal bisnis adalah jujur dengan diri Anda sendiri. Terutama pada bagian estimasi pemasukan; sangat mudah untuk tergoda menaikkan angka-angka di bagian ini. Tapi jangan lakukan itu, karena hanya akan menyulitkan Anda sendiri di masa depan; proposal bisnisnya bagus dengan angka keuntungan yang fantastis, namun pada kenyataannya ternyata merugi besar-besaran.

Kunci berikutnya adalah informasi.
Dengan informasi yang mencukupi, maka Anda dapat membuat proposal bisnis yang realistis. Sehingga, pada pelaksanaannya nanti tidak akan meleset terlalu jauh dari apa yang telah kita perkirakan disini.
Untuk setiap bisnis, berbeda lagi cara mengumpulkan informasinya. Pada contoh usaha sandwich ini, mengenai estimasi pemasukan; misalnya kita bisa memperhatikan bakal lokasi usaha, dan menghitung kira-kira ada berapa orang pegawai yang lalu-lalang di daerah itu.
Misalkan ada 1000 orang, maka kemudian kita ambil persentase konservatif bahwa akan ada 5% yang tertarik dengan sandwich kita. Maka, didapatlah estimasi omset 50 buah sandwich per hari.

Bagian modal awal dan ongkos rutin tidak terlalu sulit, terutama memerlukan ketelitian. Jangan sampai ada hal yang terlewat, sehingga menjadi kejutan yang tidak menyenangkan setelah usaha berjalan.

Nah, setelah kita menuliskan semuanya dalam suatu proposal bisnis, maka kini kita telah mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai bisnis tersebut. Jika kita kemudian yakin bahwa bisnis ini memang bisa menguntungkan, maka selanjutnya kita perlu mencari lokasi untuk usaha tersebut.

3. Lokasi

Ketika dimintai tips-tips untuk membuka usaha, seorang kawan pernah menjawab, “1. Lokasi. 2. Lokasi. 3. Lokasi.”

Bagi sebagian besar bisnis, lokasi memang adalah kunci yang terpenting.
Pada usaha produksi, lokasi yang banyak sumber daya manusia dan dekat dengan sumber bahan produksi akan membantu meningkatkan efisiensi. Pada usaha dagang, lokasi yang yang tepat bisa membedakan antara keberhasilan dengan kegagalan. Pada usaha jasa, lokasi yang mudah dijangkau oleh customer bisa meningkatkan penghasilan Anda.
Demikianlah pentingnya lokasi.

Mencari lokasi ini bisa sulit sekali, karena daerah-daerah strategis biasanya sudah ditempati. Atau menjadi mall / ITC, yang biaya sewanya juga sangat mahal.
Tapi bisa juga menjadi mudah sekali, seperti misalnya jika silaturahmi kita bagus dan luas. Maka bisa saja tiba-tiba justru ada orang yang menawarkan tempatnya kepada Anda, tanpa perlu mencari-cari.

Jika Anda menemukan bahwa usaha Anda memang membutuhkan lokasi yang bagus, maka jangan sekali-kali tergoda untuk memulai usaha sebelum menemukannya.
Gencarkanlah usaha Anda untuk menemukan lokasi idaman tersebut. Silaturahmi juga dapat sangat membantu disini.

Tips: seringkali kita bisa menumpang lokasi. Seperti pada contoh usaha sandwich ini, karena kiosnya kecil, maka kita bisa menumpang di halaman minimarket Indomaret / Alfamaret, dengan membayar biaya sewa bulanan. Ini cenderung lebih murah daripada kita menyewa khusus untuk usaha kita sendiri.

4. Modal

Idealnya memang modal bisa 100% dari Anda sendiri. Tapi ini mungkin tidak selalu demikian halnya. Seringkali kita memerlukan tambahan dana dari investor lainnya.

Untuk memulai bisnis, saya sarankan untuk menghindari pinjaman bank, walaupun bank syariah.
Kalaupun proposal bisnis kita bagus, tetap usahakan menghindarinya; karena jika ternyata gagal, maka akan sangat sulit untuk mengembalikannya.

Lagipula pinjaman bank ini sering mengecoh. Kadang kita lupa, apalagi jika tidak ada pembukuan yang rapi, sehingga mengira uang bank sebagai uang kita sendiri. Walhasil, banyak orang yang kemudian justru memakai uang bank untuk membeli rumah, mobil, dan benda-benda yang lebih bersifat konsumtif lagi.

Selain terkecoh seperti itu, kadang juga kita lupa memperhitungkan beban bunga bank dan cicilan bank. Contoh; pada usaha warung, persentase labanya sangat tipis - seperti susu, labanya hanya sekitar 1% - 2%. Padahal harganya mahal sekali ya, siapa sangka ternyata labanya luar biasa tipis seperti itu.
Jika tidak hati-hati dalam memanfaatkan pinjaman bank, maka kita bisa kesulitan bahkan sekedar untuk membayar bunga setiap bulannya.

Alternatif lainnya adalah investor luar. Biasanya kemudian dibuat perjanjian / akadnya.
Jika kita telah membuat proposal bisnis seperti yang dibahas sebelumnya, ini bisa membantu kita untuk menjaring investor yang cocok dengan kita.
Kuncinya disini adalah pada akadnya; buat perjanjian yang tertulis, dan jelas. Bahkan (terutama) dengan investor yang dari keluarga sendiri. Karena seringkali kasus penzaliman itu dilakukan oleh keluarga.
Tapi kita sering lengah, ya maklumlah, apa iya keluarga sendiri mau menzalimi saudaranya sendiri - eh, ternyata, bisa saja lho. Dan sudah banyak kasusnya.

Jadi, berhati-hatilah. Pastikan bahwa akadnya akan mendorong terciptanya keadilan untuk kedua belah pihak.

5. Eksekusi

Ketika semuanya telah siap - maka kini adalah waktu untuk melaksanakannya. Anda kini berada di posisi eksekutif, sebagai eksekutor dari bisnis ini.
Inilah saatnya Anda melakukan semua yang telah Anda rencanakan selama ini.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan :

  1. Promosi : Tidak ada gunanya Anda menjual barang/jasa yang sangat berguna, dengan harga yang murah, jika orang tidak tahu bahwa Anda ada.

    Promosi adalah suatu keharusan bagi setiap usaha. Namun, promosi yang ngawur juga justru bisa menghabisi suatu usaha.

    Untuk usaha yang tergantung pada lokasi, Anda perlu menyisihkan dana untuk membuat papan nama yang besar dan jelas.
    Sisihkan waktu/dana tambahan untuk membuat desain yang menarik pandangan mata orang yang tadinya hanya lewat. Tidak ada gunanya membuat papan nama besar jika bahkan sekedar dilirik pun tidak.

  2. The only constant is change - satu-satunya hal yang pasti adalah perubahan.

    Dalam melakukan usaha, sulit untuk bisa duduk tenang berpangku tangan. Akan selalu muncul hal-hal baru; pesaing baru, kenaikan ongkos, perubahan pasar, dan lain-lainnya.

    Tidak semuanya bisa Anda perkirakan di dalam proposal bisnis. Karena itu, Anda harus selalu siap untuk menghadapi masalah yang baru.

    Pertama-tama, Anda harus bisa menyadari dulu bahwa ada masalah. Karena, Anda tidak bisa menyelesaikan masalah yang setahu Anda tidak ada.
    Tapi kadang memang kita tidak menyadari akan adanya suatu masalah, karena kita telah sibuk (terjebak) dalam rutinitas.

    Disinilah pentingnya masukan dari pihak ketiga. Secara rutin, undanglah kawan atau saudara untuk menilik usaha Anda tersebut. Dan jangan lupa berterimakasih atas masukan-masukan yang mereka berikan.
    Tanpa informasi dari mereka, maka bisa saja tahu-tahu bisnis Anda telah berada di ambang kebangkrutan, dan Anda hanya bisa kebingungan, mengapa hal ini bisa terjadi.

    Kedua, Anda harus segera menyelesaikan masalah tersebut. Menunda masalah adalah menambah masalah. Masalah tidak akan selesai dengan menundanya.

    Ketiga, anggap saja masalah ini sebagai selingan yang menarik, di tengah-tengah rutinitas bisnis. Maka masalah yang muncul tidak akan membuat Anda patah semangat, malah justru akan mendorong munculnya ide-ide dan semangat baru.

  3. Customer service : Pembeli adalah raja, demikian pepatah yang sering kita dengar. Setelah melayani mereka dengan ramah, baik, dan sabar; maka biasanya beberapa customer akan merasa nyaman untuk berterus terang kepada Anda.

    Dari mereka Anda akan mendapatkan informasi-informasi paling berharga untuk usaha Anda tersebut — apa saja kekurangan Anda, apa kelebihan, apa potensi yang masih bisa digarap / dikembangkan.

    Customer service juga bisa menjadi kelebihan Anda dari para pesaing Anda, ketika usaha Anda sama dengan mereka.
    Berikan layanan yang lebih - layan antar, barang yang bisa dibuat sesuai pesanan, dan seterusnya.

  4. Hemat : Salah satu godaan dalam berbisnis adalah untuk berfoya-foya ketika memegang uang agak banyak.

    Semua pengusaha sukses yang saya kenal adalah orang yang hemat.
    Bahkan walaupun mereka kelihatan kaya / boros; namun ternyata sebetulnya masih termasuk hemat jika dibandingkan dengan income / pemasukan mereka.

    Ingatlah bahwa Anda baru memulai usaha Anda. Jalan Anda masih panjang. Pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian” harus Anda camkan di benak Anda.

Berbisnis itu sulit ? Mudah ? Semuanya kembali kepada Anda. Namun, dengan perencanaan yang baik, maka segala hal bisa menjadi lebih mudah.

Selamat memulai usaha Anda.

Senin, 19 September 2011

Hidup Ini SUSAH! (part #3)

Hidup Ini SUSAH! (part #3)



Saya mencoba untuk membaca semua komentar-komentar Agan semua. Terutama atas jawaban dari pertanyaan saya di part 2. Semua yang Agan tulis benar… penyebab banyaknya orang yang belum atau ngga sukses memang beragam. Namun…

Ada satu hal yang menurut saya harus saya bahas di sini. Kenapa? Karena hal yang akan saya coba angkat disini memegang peranan cukup penting ketika kita ngomongin soal meraih kesuksesan. Apakah itu? KESEMPATAN.

Seringkali di workshop, seminar, maupun di twitter @billyboen, saya ditanya, “Apakah Gan Billy setuju bahwa kesempatan itu hanya datang sekali?”
Sir Richard Branson, Founder dan CEO Virgin Group yang memiliki lebih dari 300 anak perusahaan di bawah naungan bendera Virgin, bilang kira-kira seperti ini, “Kesempatan itu seperti halnya bus. Datang berkali-kali.” Saya yakin, banyak orang yang setuju dengan ilustrasi dari Sir Richard Branson ini.

Sir Richard Branson ini adalah salah satu idola saya. Sangat sukses, nekad, punya insting bisnis yang kuat, ngga gampang nyerah, pintar, enjoy life (punya pulau, pesawat pribadi, naik balon udara, sky diving), dan senang untuk berbagi. Namun, untuk ilustrasi yang dia sampaikan ini, saya agak berbeda pendapat.

Menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang. Jadi kalau orang lain pada bilang, “Kita harus persiapkan diri kita, jadi ketika kesempatan itu datang, kita siap untuk mengambilnya”, saya kurang sependapat. Kenapa?

Karena menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang, tapi harus DICIPTAKAN. Gimana caranya? Banyak. Tapi yang paling mudah adalah untuk memiliki banyak teman. Loh, apa hubungannya? Jelas ada! Kalau Agan sudah melakukan apa yang saya tulis di “Jangan Pernah Sungkan” yang saya posting di www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan, dengan kata lain, Agan telah memulai proses ‘Penciptaan Kesempatan’. Masih bingung?

Kalau Agan memiliki pertemanan yang tulus dengan 100 orang. Terus berhubungan dengan baik, meski ngga ada kebutuhan apapun. Sekali-kali telpon mereka, menanyakan “Apa kabar”, tanpa meminta sesuatu apapun. Nah, ketika salah satu dari mereka punya suatu proyek dan itu sesuai dengan keahlian Agan, maka jangan kaget kalau Agan ditelpon, dan diajak untuk bekerja sama.

Dalam ilustrasi ini, ketika Agan mencoba berteman, dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang, Agan sedang menciptakan kesempatan. Mungkin Agan ada yang ngga setuju dengan saya, “Menurut saya, ketika teman menelpon kita untuk ngajak kerjasama itulah yang disebut kesempatan.” Kalau saya, itu adalah keberuntungan. Agan beruntung menjadi orang yang ditelpon oleh teman yang mendapatkan proyek itu!

Dengan ilustrasi yang sama, coba bayangkan kalau Agan ngga merasa punya teman banyak itu penting. Agan lebih senang memiliki 5 orang teman. Ke mana-mana berlimaaaaa aja. Kenalan sama orang lain, cuma sebatas basa basi. Tukeran kartu nama, abis itu ngga inget tuh kartu nama ditaro di mana. Sebelum dicatat nomor dan emailnya di hp. Pertanyaan saya, apakah orang yang di ilustrasi pertama akan menelpon Agan, ketika dia mendapatkan proyek? Tentu tidak! Kenapa? Ya mungkin dia juga lupa pernah ketemu dan kenal sama Agan,… karena Agan ngga pernah menjaga hubungan. Jangan heran kalau dia menelpon orang lain.

Kalau sudah begini, jangan salahkan kesempatan. Jangan bilang, “Saya belum sukses karena kesempatan belum datang.” Yang belum datang itu keberuntungan. Gimana keberuntungan mau datang, Agan ngga berusaha untuk menciptakan kesempatan itu di awalnya…

Lalu, kalau sudah menciptakan kesempatan dengan memiliki 1,000 teman. Apakah pasti akan sukses? Ngga juga! Bisa aja teman yang mendapatkan proyek itu tetap tidak menelpon Agan, tapi malah nelpon orang lain. Berarti Agan belum beruntung. Atau, mungkin karena orang lain itu lebih hebat lagi dalam memaintain hubungannya...

Nah, kalau sudah ngomongin keberuntungan,… prinsip saya satu: “Ngapain pusingin factor X di luar sana. Faktor X itu di luar kendali kita. Mending fokus ke apa yang mampu kita lakukan (milih kerjaan sesuai passion, dream BIG, miliki great attitude, dst dst).”

Jadi, di akhir tulisan saya part 3 ini, kesimpulannya tetap sama, “Hidup Ini SUSAH.” Tapi apakah benar demikian? Apakah saya pun berpendapat demikian?

Tunggu tulisan saya terakhir tentang ‘kehidupan’, di part#4; karena menurut saya dan menurut sebagaian orang, “Hidup Ini INDAH”. Koq bisa?

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/


Twitter: @billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com

Hidup Ini SUSAH! (part#2)

Hidup Ini SUSAH! (part#2)



Meskipun seringkali saya diperkenalkan diberbagai kesempatan sebagai “Motivator Muda”, disetiap kesempatan yang saya dapatkankan itu pulalah saya selalu berusaha untuk meluruskan 'profesi' itu.

Yang selalu saya bilang, “Saya BUKAN motivator. Kenapa? Karena saya ngga akan pernah bilang bahwa Agan pasti sukses! Saya juga ngga pernah dan ngga akan pernah berusaha untuk memotivasi siapapun. Saya hanya sharing apa yang saya tau. Semoga apa yang saya share bisa menjadi inspirasi.”

Kenapa saya bilang begitu? Karena menurut saya: “Yang bisa didapatkan dari mana aja itu adalah inspirasi, sementara motivasi, sesungguhnya hanya datang dari dalam diri sendiri.” <- BUKAN dari orang lain.

Jadi, Kaskuser, tolong diingat ya,… saya BUKAN motivator. Nah, di tulisan saya “Hidup Ini SUSAH! (part 2)” ini, saya akan menguatkan apa yang saya sampaikan, bahwa saya memang bukan seorang motivator. Begini…

Pada kenyataannya, semua orang mau sukses. Tapi, kita semua juga tahu bahwa yang sukses hanya sedikit. Selebihnya, belum atau bahkan ngga bisa mencapai sukses (apapun definisi sukses menurutnya).

Coba saya tanya. Berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin (menurutnya), dan terus-terusan gagal? Bandingkan, berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang berhasil mencapai kesuksesan. Mungkin perbandingannya, 1000 kisah gagal : 1 kisah sukses?

Kalau perbandingannya demikian, berarti hanya ada 1 orang sukses di antara 1,000 orang yang gagal. Dan gagal itu identik dengan ‘hidup susah’. Jelasss, orang yang gagal lah yang akan bilang “Hidup ini susah.”

Biasanya, kisah inspiratif yang ‘ngetop’ adalah kisah yang dialami oleh orang miskin yang mampu membalikkan nasibnya. Dia mampu menjadi orang kaya. Kalau bicara kisah seperti ini, saya rasa rasionya bukan lagi 1,000 : 1, tapi 100,000 : 1. Dengan kata lain, dari 100,000 orang miskin, hanya 'akan ada' 1 orang kaya. Ini hanya rasio tebakan saya belaka, dan hanya sebuah ilustrasi sehingga mudah dicerna; ngga perlu diperdebatkan ya.

Inti yang saya mau sampaikan di sini adalah, bahwa untuk bisa meraih sebuah kesuksesan itu ngga gampang. Apalagi untuk bisa sukses di beberapa bidang.

Untuk bisa sukses, jangan pernah berharap pada keberuntungan. Jangan juga bilang bahwa hidup Agan 'mengalir' saja. Ingat, mengalir itu layaknya air,... hanya akan ke tempat yang lebih rendah. Siap untuk nanti diakhir hidup, Agan akan lebih 'rendah' daripada ketika Agan dilahirkan di dunia ini?

Saya belum pernah bertemu dengan Tuhan, tapi saya yakin bahwa Tuhan itu Maha Baik. Untuk Agan yang mencari alasan untuk ngga sukses, untuk malas,… saya mau kasih ilustrasi dengan angka 0 sebagai kegagalan, dan angka 10 sebagai kesuksesan:

1. Si A adalah orang yang merasa bahwa setiap orang sudah ada takdirnya, dan berpendapat bahwa apapun yang dia lakukan, hasilnya pasti sesuai dengan kehendak Tuhan, jadi dia membiarkan hidupnya 'mengalir' saja. Dia jadi malas, ngga berusaha keras. Karena kemalasannya, posisi dia di angka 1. Karena Tuhan Maha Baik, si A diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si A bernilai 4.

2. Si B adalah orang yang rajin. Dia berpendapat bahwa terlepas dari Tuhan itu Maha Baik, dia harus berusaha di dalam hidup ini. Posisi dia di angka 5. Karena selain Tuhan Maha Baik, Dia juga Maha Adil, jadi si B diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si B bernilai 8.

Yang saya sampaikan ini hanyalah sebuah ilustrasi yang saya harap bisa membuka pemikiran Agan-Agan yang malas dan menggunakan Tuhan Maha Baik dan nasib sebagai alasan.

Lalu, apakah benar hidup ini susah? Jawaban saya, “Ya, bagi mereka yang belum berhasil mencapai arti sebuah kesuksesan…”

Selain malas dan mudah menyerah, menurut Agan, kenapa lebih banyak orang yang belum, atau ngga sukses? Apa penyebabnya?

Tunggu tulisan saya berikutnya, masih tentang “Hidup ini SUSAH” part#3.

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
http://www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/


Twitter: @billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com

Hidup Ini SUSAH! (part#1)

Hidup Ini SUSAH! (part#1)

Saya beruntung bisa berteman dengan orang-orang hebat di negeri ini. Sebut saja Prof. Dr. Firmanzah dan Andy F. Noya.

Untuk yang ngga tau siapa Fiz (panggilan akrabnya), dia adalah Dekan Fakultas Ekonomi UI termuda sepanjang sejarah UI. Jabatan strategis ini berhasil dia dapatkan ketika umurnya kala itu baru 33 tahun! Dan, dia adalah Profesor termuda sepanjang sejarah Bangsa Indonesia, karena dia mendapatkan gelar tersebut ketika umurnya baru 35!

Andy F. Noya, kalau ngga tau siapa dia, 'ke laut aja' deh ya? Dia adalah jurnalis berintegritas tinggi, yang bernah berkarir di Grup Tempo, kemudian memegang pucuk pimpinan Media Group. Hingga akhirnya dia 'pensiun' dan menjadi Host "Kick Andy", yang membuat dirinya menjadi salah satu orang berpengaruh di negeri ini.

Tapi, apa hubungannya judul tulisan ini "Hidup Ini SUSAH" dengan kedua orang ini?

Ketika saya bertemu untuk kesekian kalinya dengan Fiz, kami berdiskusi banyak. Tapi topik yang paling hangat ya ngga jauh-jauh tentang ekonomi dan politik. Kapan lagi bisa dapetin pemikiran orang hebat tentang kedua hal tersebut? Saya sangat awam di kedua bidang tersebut...

Fiz cerita ke saya bahwa korupsi di negeri ini sudah luar biasa 'sistematis'. Yang junior diajarkan oleh yang senior, sehingga akan terus-terusan ada. Sulit dibasmi. Kesimpulan kita berdua, kalau suatu saat satu generasi menolak korupsi, barulah generasi-generasi berikutnya akan bersih.

Dia juga berpesan ke saya, "Bill, mending kamu tetap jadi pengusaha aja. Jadi pengusaha itu mulia loh. Secara kongkrit membantu perekonomian negara ini. Ngebantu, bukan hanya kepada para karyawanmu, tapi juga kepada keluarganya."

Minggu lalu saya ketemu dia lagi, dan dia bilang, "Kalau orang yang berani ngadepin mati, itu bukan orang hebat. Orang hebat itu adalah orang yang berani ngadepin kehidupan ini. Hidup itu SULIT."

Setiap minggu, saya ketemu dengan Mas Andy (panggilan saya ke Andy F. Noya) di Rolling Stone Cafe sebanyak 1-2x. Biasanya sebelum rapat koordinasi Rolling Stone Cafe dengan majalah Rolling Stone Indonesia berlangsung, kami sering berbincang tentang politik.

Saya selalu bertanya ke Mas Andy tentang apa yang telah terjadi di negeri ini. Apa sesungguhnya yang terjadi dengan partai A, si koruptor buronan B, menteri yang dikambinghitamkan, dan sebagainya. Seru karena saya selalu diceritain 'behind the story'nya. A privilledge bisa menjadi mitra usahanya Mas Andy.

Nah, dari ratusan cerita yang pernah disampaikan ke saya, bisa dirangkum menjadi satu... Mas Andy selalu bilang "Bill, kita ini hidup di negeri DONGENG." Ini istilahnya Mas Andy atas kemarutan yang terjadi di negeri ini.

Lalu, kalau seorang Prof. Dr. dan seorang Host acara paling inspiratif di negeri ini 'ngga punya' hope terhadap masa depan bangsa ini... menurut Agan gimana?

Menurut saya, keadaan sekarang memang adalah investasi 'negatif' yang telah dilakukan berabad-abad. Untuk ngerubahnya ngga gampang, tapi BISA kalau kita generasi muda Indonesia berniat dan benar-benar mau melakukannya.

Kesimpulan tulisan saya ini: Hidup ini SUSAH! Tapi... pastikan Agan untuk baca part#2nya ya. Saya akan posting ASAP...

Link "Hidup Ini SUSAH" (part#2) sudah terposing:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10078534

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta

www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/komunikasi-kunci-sukses


Twitter: @billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com